Selasa, 22 Maret 2016

Cara Agar Naskahmu Diterbitkan GPU

Banyak banget kan yang bertanya-tanya; gimana caranya agar naskahku diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama? Nah, untuk menjawab pertanyaanmu, berikut aku copy-kan ketentuan dan cara yang bisa kamu lakukan agar naskahmu diterbitkan GPU. Info ini saya ambil dari tumblr GPU. Semoga berhasil ….
Kami menerima naskah dari penulis untuk diterbitkan, bila naskah tersebut memenuhi standar penerbitan.
  • KETENTUAN UMUM:
    1. Tebal naskah 100 s.d. 200 halaman.
    2. Untuk buku anak, lengkapi dengan contoh ilustrasi dan konsep cerita, terutama untuk buku berseri.
    3. Ukuran font 12pt, dengan spasi 1,5.
    4. Tema naskah bebas, tidak menyinggung SARA dan tidak vulgar.
    PILIH SALAH SATU CARA PENGIRIMAN NASKAH DI BAWAH INI:
    Printout:
    1. Ukuran kertas A4 atau folio.
    2. Naskah sudah dijilid.
    3. Sertakan ringkasan cerita/sinopsis.
    4. Sertakan data diri singkat (nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail).
    5. Setelah naskah masuk akan dipertimbangkan oleh tim editor paling lambat 3 bulan. Naskah yang tidak lolos seleksi tidak akan dikembalikan dan akan dimusnahkan.
    6. Untuk memudahkan proses seleksi/pengategorian, cantumkan jenis naskah di sudut kiri atas, seperti:
    -Fiksi
    -Nonfiksi
    -Remaja
    -Dewasa
    -dll.
    E-mail:
    Kirimkan naskah dan data diri melalui e-mail ke fiksi@gramediapublishers.com atau nonfiksi@gramediapublishers.com dengan subject Naskah: JUDUL.
    Gramedia Writing Project:
    Buat akun di situs resmi Gramedia Writing Project, lalu unggah sebagian naskah dan sinopsis.
  • Dikutip dari (https://negerigunturalam.wordpress.com/2015/12/11/cara-agar-naskahmu-diterbitkan-gpu/)

Cara Agar Naskah Diterima Penerbit

Bagaimana cara agar naskah diterima oleh penerbit ? Para penulis tentunya ingin naskahnya tidak hanya menjadi koleksi pribadi, tapi juga bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang. Namun sering kali banyak penulis yang mengabaikan faktor-faktor penting, sehingga naskah yang dikirim tidak lolos seleksi penerbit alias ditolak. Berikut kami informasikan beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika berniat mengirimkan naskah ke penerbit.
1. Isi Naskah Menarik Dan Tidak Membosankan
Beberapa naskah yang sebenarnya bagus terkadang malah jadi tidak bisa diterbitkan oleh penerbit dikarenakan cara mengemas naskah tersebut kurang menarik dan membosankan. Misalnya saja, ada sebuah novel yang kisahnya benar-benar seru, mengharukan, dan menginspirasi. Namun teknik penulisannya tidak bisa membuat pembaca greget alias tidak bisa memicu emosi pembaca.
Contoh lain misalnya buku tips dan trik (how to), sebenarnya tips dan triknya sangatlah bermanfaat, namun cara menyampaikan melalui tulisan itu terkadang sulit dimengerti para pembaca. Alhasil, penerbit pun enggan menerbitkan naskah tersebut. Cobalah cari tahu cara menulis yang menarik dan tidak membosankan, sehingga calon pembaca tidak ingin berhenti membuka setiap lembar halaman buku kamu nantinya.
Naskah seperti inilah yang akan dibidik oleh penerbit. Kamu bisa lihat tips rahasia membuat tulisan yang menarik di artikel yang kami buat disini.
 2. Pemahaman EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Para penerbit terutama editor akan sangat merasa malas ketika menerima kiriman naskah yang penulisannya masih acak-acakan dan tidak memenuhi standar EYD. Contohnya, penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, spasi, paragraph, dsb.
Penggunaan tanda petik yang biasa dipakai untuk dialog juga harus diperhatikan. Bagaimana cara menggunakan tanda petik yang tepat dan bagaimana cara mengakhiri sebuah dialog dengan tanda petik. Masih banyak para penulis yang mengabaikan hal sepele semacam ini. Justru hal ini membuat pihak penerbit, terutama editor naskah enggan melirik naskah kamu.
Kesalahan selanjutnya yang sering ditemukan adalah penggunan huruf kapital. Cobalah belajar dan mencari tahu bagaimana penggunaan huruf kapital yang tepat. Selanjutnya, penggunaan kata-kata serta penggunaan spasi. Contoh kesalahan yang masih sering terjadi adalah dalam penulisan kata seperti : silahkan, yang seharusnya silakan ; apa bila, seharusnya apabila ; bagai mana, seharusnya bagaimana ; dan sebagainya.
Bukankah itu adalah tugas seorang editor dari pihak penerbit? Ya, betul sekali, namun seorang editor tidak mungkin memperbaiki kesalahan yang lebih dari 50% dari keseluruhan naskah. Kalau hanya sedikit tidak masalah, tapi kalau sudah berkali-kali dan justru dalam satu naskah penuh semua salah tulis, sudah pasti tidak akan ada penerbit yang mau menerbitkan naskah tersebut. Pihak editor mungkin hanya akan tertawa membaca naskah seperti itu.
3. Format dan Ketentuan Pengiriman Naskah
Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan agar naskah diterima oleh penerbit adalah format pengiriman naskah. Setiap penerbit memiliki ketentuan pengiriman naskah yang berbeda-beda, entah itu dari cara mengirimkan melalui alamat penerbit langsung dengan naskah yang di print-out, atau juga naskah yang dikirim melalui email.
Untuk pengiriman naskah melalui email, biasanya penerbit memiliki format khusus yang harus diikuti oleh setiap penulis yang berniat mengirimkan naskahnya. Seperti subjek email yang diisi harus seperti apa, badan email harus seperti apa, lalu format file yang dikirim dalam bentuk apa.
Berikutnya, format file yang ditulis harus mengikuti standar yang ditentukan penerbit. Dari bentuk font, ukuran font, panjang naskah minimal atau maksimal,margin, paragraf, dan sebagainya. Karena masing-masing penerbit memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Jika dalam hal seperti ini saja penulis mengabaikannya, sudah bisa dilihat bahwa penulis kurang niat dalam menerbitkan naskahnya. Bagaimana pihak penerbit akan niat untuk menerbitkan naskah itu pula?
4. Judul Buku Yang Akan Diterbitkan
Inipun biasanya menjadi pertimbangan sebagian besar penerbit. Naskah sudah menarik, penulisan sudah rapi, ketentuan pengiriman sudah diikuti, tapi judulnya biasa saja alias kurang nendang, ini bisa jadi penerbit mengurungkan niat untuk menerbitkan naskah kamu.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau calon pembaca pasti pertama kali akan membaca judul buku sebelum memutuskan untuk membeli atau membacanya. Jadi gunakanlah judul buku yang menarik dan berkesan unik. Sekarang ini banyak buku yang menjadi best seller karena judulnya yang sedikit “nyeleneh” atau kontroversi. Contoh, seperti buku yang berjudul “Bukan Untuk Dibaca”.
Untuk novel, sebaiknya gunakan judul buku yang tidak mainstream. Hindari menggunakan judul yang datar seperti “Kisah Cintaku”, atau “Malam Yang Penuh Bintang”, judul seperti itu kurang memberi efek shock positive bagi calon pembaca. Lihat bagaimana buku-buku best seller yang menggunakan judul yang unik seperti novel “Assalamualaikum, Beijing” karya Asma Nadia. Atau novel Tere Liye yang berjudul “Rindu”. Unik, sederhana, dan membuat penasaran.
Mungkin ada beberapa penerbit yang meminta untuk mengubah judul kalau misalkan memang isi naskahnya menarik, atau mungkin juga penerbit sendiri yang akan mengganti judul buku tersebut yang tentunya sudah ada kesepakatan terlebih dulu dari penulisnya.
Itulah beberapa tips untuk menghindaari penolakan naskah, agar naskah diterima oleh penerbit. Jika naskah kamu masih mempunyai kekurangan dan masih susah menembus seleksi penerbit namun kamu sangat ingin sekali untuk naskahnya diterbitkan, kami Penerbit Malkas Media bisa menerbitkan naskah kamu tanpa penolakan.
()Bagaimana cara agar naskah diterima oleh penerbit ? Para penulis tentunya ingin naskahnya tidak hanya menjadi koleksi pribadi, tapi juga bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang. Namun sering kali banyak penulis yang mengabaikan faktor-faktor penting, sehingga naskah yang dikirim tidak lolos seleksi penerbit alias ditolak. Berikut kami informasikan beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika berniat mengirimkan naskah ke penerbit.
1. Isi Naskah Menarik Dan Tidak Membosankan
Beberapa naskah yang sebenarnya bagus terkadang malah jadi tidak bisa diterbitkan oleh penerbit dikarenakan cara mengemas naskah tersebut kurang menarik dan membosankan. Misalnya saja, ada sebuah novel yang kisahnya benar-benar seru, mengharukan, dan menginspirasi. Namun teknik penulisannya tidak bisa membuat pembaca greget alias tidak bisa memicu emosi pembaca.
Contoh lain misalnya buku tips dan trik (how to), sebenarnya tips dan triknya sangatlah bermanfaat, namun cara menyampaikan melalui tulisan itu terkadang sulit dimengerti para pembaca. Alhasil, penerbit pun enggan menerbitkan naskah tersebut. Cobalah cari tahu cara menulis yang menarik dan tidak membosankan, sehingga calon pembaca tidak ingin berhenti membuka setiap lembar halaman buku kamu nantinya.
Naskah seperti inilah yang akan dibidik oleh penerbit. Kamu bisa lihat tips rahasia membuat tulisan yang menarik di artikel yang kami buat disini.
 2. Pemahaman EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Para penerbit terutama editor akan sangat merasa malas ketika menerima kiriman naskah yang penulisannya masih acak-acakan dan tidak memenuhi standar EYD. Contohnya, penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, spasi, paragraph, dsb.
Penggunaan tanda petik yang biasa dipakai untuk dialog juga harus diperhatikan. Bagaimana cara menggunakan tanda petik yang tepat dan bagaimana cara mengakhiri sebuah dialog dengan tanda petik. Masih banyak para penulis yang mengabaikan hal sepele semacam ini. Justru hal ini membuat pihak penerbit, terutama editor naskah enggan melirik naskah kamu.
Kesalahan selanjutnya yang sering ditemukan adalah penggunan huruf kapital. Cobalah belajar dan mencari tahu bagaimana penggunaan huruf kapital yang tepat. Selanjutnya, penggunaan kata-kata serta penggunaan spasi. Contoh kesalahan yang masih sering terjadi adalah dalam penulisan kata seperti : silahkan, yang seharusnya silakan ; apa bila, seharusnya apabila ; bagai mana, seharusnya bagaimana ; dan sebagainya.
Bukankah itu adalah tugas seorang editor dari pihak penerbit? Ya, betul sekali, namun seorang editor tidak mungkin memperbaiki kesalahan yang lebih dari 50% dari keseluruhan naskah. Kalau hanya sedikit tidak masalah, tapi kalau sudah berkali-kali dan justru dalam satu naskah penuh semua salah tulis, sudah pasti tidak akan ada penerbit yang mau menerbitkan naskah tersebut. Pihak editor mungkin hanya akan tertawa membaca naskah seperti itu.
3. Format dan Ketentuan Pengiriman Naskah
Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan agar naskah diterima oleh penerbit adalah format pengiriman naskah. Setiap penerbit memiliki ketentuan pengiriman naskah yang berbeda-beda, entah itu dari cara mengirimkan melalui alamat penerbit langsung dengan naskah yang di print-out, atau juga naskah yang dikirim melalui email.
Untuk pengiriman naskah melalui email, biasanya penerbit memiliki format khusus yang harus diikuti oleh setiap penulis yang berniat mengirimkan naskahnya. Seperti subjek email yang diisi harus seperti apa, badan email harus seperti apa, lalu format file yang dikirim dalam bentuk apa.
Berikutnya, format file yang ditulis harus mengikuti standar yang ditentukan penerbit. Dari bentuk font, ukuran font, panjang naskah minimal atau maksimal,margin, paragraf, dan sebagainya. Karena masing-masing penerbit memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Jika dalam hal seperti ini saja penulis mengabaikannya, sudah bisa dilihat bahwa penulis kurang niat dalam menerbitkan naskahnya. Bagaimana pihak penerbit akan niat untuk menerbitkan naskah itu pula?
4. Judul Buku Yang Akan Diterbitkan
Inipun biasanya menjadi pertimbangan sebagian besar penerbit. Naskah sudah menarik, penulisan sudah rapi, ketentuan pengiriman sudah diikuti, tapi judulnya biasa saja alias kurang nendang, ini bisa jadi penerbit mengurungkan niat untuk menerbitkan naskah kamu.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau calon pembaca pasti pertama kali akan membaca judul buku sebelum memutuskan untuk membeli atau membacanya. Jadi gunakanlah judul buku yang menarik dan berkesan unik. Sekarang ini banyak buku yang menjadi best seller karena judulnya yang sedikit “nyeleneh” atau kontroversi. Contoh, seperti buku yang berjudul “Bukan Untuk Dibaca”.
Untuk novel, sebaiknya gunakan judul buku yang tidak mainstream. Hindari menggunakan judul yang datar seperti “Kisah Cintaku”, atau “Malam Yang Penuh Bintang”, judul seperti itu kurang memberi efek shock positive bagi calon pembaca. Lihat bagaimana buku-buku best seller yang menggunakan judul yang unik seperti novel “Assalamualaikum, Beijing” karya Asma Nadia. Atau novel Tere Liye yang berjudul “Rindu”. Unik, sederhana, dan membuat penasaran.
Mungkin ada beberapa penerbit yang meminta untuk mengubah judul kalau misalkan memang isi naskahnya menarik, atau mungkin juga penerbit sendiri yang akan mengganti judul buku tersebut yang tentunya sudah ada kesepakatan terlebih dulu dari penulisnya.
Itulah beberapa tips untuk menghindaari penolakan naskah, agar naskah diterima oleh penerbit. Jika naskah kamu masih mempunyai kekurangan dan masih susah menembus seleksi penerbit namun kamu sangat ingin sekali untuk naskahnya diterbitkan, kami Penerbit Malkas Media bisa menerbitkan naskah kamu tanpa penolakan.
(Bagaimana cara agar naskah diterima oleh penerbit ? Para penulis tentunya ingin naskahnya tidak hanya menjadi koleksi pribadi, tapi juga bisa dibaca dan menginspirasi banyak orang. Namun sering kali banyak penulis yang mengabaikan faktor-faktor penting, sehingga naskah yang dikirim tidak lolos seleksi penerbit alias ditolak. Berikut kami informasikan beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika berniat mengirimkan naskah ke penerbit.
1. Isi Naskah Menarik Dan Tidak Membosankan
Beberapa naskah yang sebenarnya bagus terkadang malah jadi tidak bisa diterbitkan oleh penerbit dikarenakan cara mengemas naskah tersebut kurang menarik dan membosankan. Misalnya saja, ada sebuah novel yang kisahnya benar-benar seru, mengharukan, dan menginspirasi. Namun teknik penulisannya tidak bisa membuat pembaca greget alias tidak bisa memicu emosi pembaca.
Contoh lain misalnya buku tips dan trik (how to), sebenarnya tips dan triknya sangatlah bermanfaat, namun cara menyampaikan melalui tulisan itu terkadang sulit dimengerti para pembaca. Alhasil, penerbit pun enggan menerbitkan naskah tersebut. Cobalah cari tahu cara menulis yang menarik dan tidak membosankan, sehingga calon pembaca tidak ingin berhenti membuka setiap lembar halaman buku kamu nantinya.
Naskah seperti inilah yang akan dibidik oleh penerbit. Kamu bisa lihat tips rahasia membuat tulisan yang menarik di artikel yang kami buat disini.
 2. Pemahaman EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Para penerbit terutama editor akan sangat merasa malas ketika menerima kiriman naskah yang penulisannya masih acak-acakan dan tidak memenuhi standar EYD. Contohnya, penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, spasi, paragraph, dsb.
Penggunaan tanda petik yang biasa dipakai untuk dialog juga harus diperhatikan. Bagaimana cara menggunakan tanda petik yang tepat dan bagaimana cara mengakhiri sebuah dialog dengan tanda petik. Masih banyak para penulis yang mengabaikan hal sepele semacam ini. Justru hal ini membuat pihak penerbit, terutama editor naskah enggan melirik naskah kamu.
Kesalahan selanjutnya yang sering ditemukan adalah penggunan huruf kapital. Cobalah belajar dan mencari tahu bagaimana penggunaan huruf kapital yang tepat. Selanjutnya, penggunaan kata-kata serta penggunaan spasi. Contoh kesalahan yang masih sering terjadi adalah dalam penulisan kata seperti : silahkan, yang seharusnya silakan ; apa bila, seharusnya apabila ; bagai mana, seharusnya bagaimana ; dan sebagainya.
Bukankah itu adalah tugas seorang editor dari pihak penerbit? Ya, betul sekali, namun seorang editor tidak mungkin memperbaiki kesalahan yang lebih dari 50% dari keseluruhan naskah. Kalau hanya sedikit tidak masalah, tapi kalau sudah berkali-kali dan justru dalam satu naskah penuh semua salah tulis, sudah pasti tidak akan ada penerbit yang mau menerbitkan naskah tersebut. Pihak editor mungkin hanya akan tertawa membaca naskah seperti itu.
3. Format dan Ketentuan Pengiriman Naskah
Faktor selanjutnya yang harus diperhatikan agar naskah diterima oleh penerbit adalah format pengiriman naskah. Setiap penerbit memiliki ketentuan pengiriman naskah yang berbeda-beda, entah itu dari cara mengirimkan melalui alamat penerbit langsung dengan naskah yang di print-out, atau juga naskah yang dikirim melalui email.
Untuk pengiriman naskah melalui email, biasanya penerbit memiliki format khusus yang harus diikuti oleh setiap penulis yang berniat mengirimkan naskahnya. Seperti subjek email yang diisi harus seperti apa, badan email harus seperti apa, lalu format file yang dikirim dalam bentuk apa.
Berikutnya, format file yang ditulis harus mengikuti standar yang ditentukan penerbit. Dari bentuk font, ukuran font, panjang naskah minimal atau maksimal,margin, paragraf, dan sebagainya. Karena masing-masing penerbit memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Jika dalam hal seperti ini saja penulis mengabaikannya, sudah bisa dilihat bahwa penulis kurang niat dalam menerbitkan naskahnya. Bagaimana pihak penerbit akan niat untuk menerbitkan naskah itu pula?
4. Judul Buku Yang Akan Diterbitkan
Inipun biasanya menjadi pertimbangan sebagian besar penerbit. Naskah sudah menarik, penulisan sudah rapi, ketentuan pengiriman sudah diikuti, tapi judulnya biasa saja alias kurang nendang, ini bisa jadi penerbit mengurungkan niat untuk menerbitkan naskah kamu.
Memang tidak bisa dipungkiri kalau calon pembaca pasti pertama kali akan membaca judul buku sebelum memutuskan untuk membeli atau membacanya. Jadi gunakanlah judul buku yang menarik dan berkesan unik. Sekarang ini banyak buku yang menjadi best seller karena judulnya yang sedikit “nyeleneh” atau kontroversi. Contoh, seperti buku yang berjudul “Bukan Untuk Dibaca”.
Untuk novel, sebaiknya gunakan judul buku yang tidak mainstream. Hindari menggunakan judul yang datar seperti “Kisah Cintaku”, atau “Malam Yang Penuh Bintang”, judul seperti itu kurang memberi efek shock positive bagi calon pembaca. Lihat bagaimana buku-buku best seller yang menggunakan judul yang unik seperti novel “Assalamualaikum, Beijing” karya Asma Nadia. Atau novel Tere Liye yang berjudul “Rindu”. Unik, sederhana, dan membuat penasaran.
Mungkin ada beberapa penerbit yang meminta untuk mengubah judul kalau misalkan memang isi naskahnya menarik, atau mungkin juga penerbit sendiri yang akan mengganti judul buku tersebut yang tentunya sudah ada kesepakatan terlebih dulu dari penulisnya.
Itulah beberapa tips untuk menghindaari penolakan naskah, agar naskah diterima oleh penerbit. Jika naskah kamu masih mempunyai kekurangan dan masih susah menembus seleksi penerbit namun kamu sangat ingin sekali untuk naskahnya diterbitkan, kami Penerbit Malkas Media bisa menerbitkan naskah kamu tanpa penolakan.
(malkasmedia.wordpress.com)

10 Anime pendek terbaik pilihan fans di Jepang

Lelah mengikuti anime dengan episode yang terlalu panjang? Mungkin anime-anime pendek adalah jawabannya, dengan plot yang dikemas ringkas dan padat membuat anime pendek sangat menarik untuk disimak. Pilihan yang bagus untuk para pecinta anime yang sibuk dengan pekerjaan hariannya bukan? Akiba-Souken mengadakan polling yang diikuti oleh 6.894 fans Jepang untuk menentukan 10 anime pendek terbaik untuk ditonton. Berikut adalah hasil yang dikutip dari honeyfeed.fm. Bagaimana, apa hasilnya sesuai dengan prediksi kalian?
10. Miss Monochrome / 140 suara
10 Anime pendek terbaik 1
narutoforums.com
9. Aiura / 142 suara
10 Anime pendek terbaik 2
fanpop.com
8. Wakaba*Girl / 211 suara
10 Anime pendek terbaik 3
mocorochi.wordpress.com
7. Wooser no Sono Higurashi / 212 suara
10 Anime pendek terbaik 4
nyaa.se
6. Himegoto / 231 suara
10 Anime pendek terbaik 5
zerochan.net
5. Komori-san wa Kotowarenai! / 306 suara
10 Anime pendek terbaik 6
dailymotion.com
4. Takamiya Nasuno Desu!: Teekyuu Spin-off / 603 suara
10 Anime pendek terbaik 7
proyectofreak.com
3. Hacka Doll The Animation / 833 suara
10 Anime pendek terbaik 8
animeout.com
2. Yama no Susume / 1050 suara
10 Anime pendek terbaik 9
amazon.com
1. Teekyuu / 1530 suara
10 Anime pendek terbaik 10
animereviews.xyz
(http://japanesestation.com/10-anime-pendek-terbaik-pilihan-fans-di-jepang/)

10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang

Satu lagi polling anime dari Akiba Souken! Kali ini Akiba Souken mencari tahu karakter anime dengan rambutahoge manakah yang disukai oleh para penggemar di Jepang. Apa sih rambut ahoge itu? Dikutip darihoneyfeed.fmahoge berasal dari dua kata dalam bahasa Jepang, yaitu “aho” yang berarti bodoh, dan “ge” yang berarti rambut. Istilah “ahoge” sendiri mengacu pada rambut yang mencuat langsung dari kepala suatu karakter anime.
image: aminoapps.com
image: aminoapps.com
Polling yang diadakan dari tanggal 12 dan 20 Februari ini menghasilkan total 511 suara dan berikut adalah hasilnya. Apa kalian setuju dengan hasilnya? Karakter anime dengan rambut ahoge mana yang menjadi pilihan kalian?
1. Naru Narusegawa (Love Hina) / 140 suara
10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang (2)
2. Rikka Takanashi (Chuunibyou demo Koi ga Shitai!) / 80 suara
10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang (3)
3. Saber (Fate/stay Night) / 50 suara
10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang (4)
4. Nyaruko (Haiyori! Nyaruani) / 48 suara
10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang (5)
5. Popura Taneshima (Working!!) / 46 suara
10 Karakter Anime Dengan Rambut Ahoge Pilihan Fans di Jepang (6)
6. Shana (Shakugan no Shana) / 40 suara
7. Erio Touwa (Denpa Onna to Seishun Otoko) / 34 suara
7. Komari Koshigaya (Non Non Biyori) / 34 suara
9. Last Order (A Certain Magical Index) / 22 suara
10. Konata Izumi (Lucky☆Star) / 17 suara
(http://japanesestation.com/10-karakter-anime-dengan-rambut-ahoge-pilihan-fans-di-jepang/)

ANIME 10 Anime yang dapat mengubah seseorang menjadi otaku

Ada beberapa anime yang dapat mengubah seseorang menjadi otaku, karena anime tersebut dapat membuat seseorang kecanduan terhadap hal-hal seputar Jepang dan ingin menggali pengetahuan lebih dalam lagi. Akiba-Souken mengadakan polling untuk menentukan 10 anime yang dapat mengubah hidup seseorang menjadi otaku, yang diikuti oleh 514 responden dari kalangan fans di Jepang. Berikut adalah hasil yang dikutip dari honeyfeed.fm. Apakah salah satu dari anime ini mengubah kalian menjadi otaku?
10. Full Metal Alchemist  (23 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 1
www.zerochan.net
9. Neon Genesis Evangelion (27 suara)
10 anime yang dapat merubah hidup kalian 2
www.blastr.com
8. Mahou Shoujo Madoka Magica (29 suara)
10 anime yang dapat merubah hidup kalian 3
zerochan.net
7. Free! (31 suara)
10 anime yang dapat merubah hidup kalian 4
ctrlgeekpod.com
6. Gintama (43 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 5
myanimelist.net
5. The Melancholy of Haruhi Suzumiya (44 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 6
kdramastars.com
4. Cardcaptor Sakura (45 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 7
youtube.com
3. K-On! (51 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 8
k-on.wikia.com
2. Sword Art Online (72 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 9
playbuzz.com
1. Love Live! (75 suara)
10 Anime yang dapat merubah hidup kalian 10
love-live.wikia.com
(http://japanesestation.com/10-anime-yang-dapat-mengubah-seseorang-menjadi-otaku/)

TRIK JITU MEMBUAT KARYA FIKSI YANG KEREN

Bagi seorang pemula, membuat tulisan yang menarik adalah yang sulit. Tapi sekarang tidak lagi. Ada trik yang bisa anda gunakan untuk membuat sebuah cerita menjadi menarik. Untuk itu pintarmenulis.com akan berbagi trik jitu membuat karya fiksi yang keren.
Imajinasi sangat diperlukan dalam membuat fiksi. Namun imajinasi harus diimbangi dengan kreatifitas. Jika tulisan dibuat hanya menggunakan imajinasi saja tanpa kreatifitas, hasilnya akan biasa saja. Begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, dalam membuat sebuah cerita diperlukan imajinasi dan kretifitas.
Dibawah ini beberapa trik yang akan membantu anda menciptakan sebuah karya fiksi yang menarik, berikut trik jitu membuat karya fiksi yang keren :
Pembukaan
  1. Jangan pernah menunda memunculkan tokoh utama. Segera munculkan tokoh utama dalam kejadian atau peristiwa yang akan menyeretnya masuk ke dalam lika-liku cerita selanjutnya.
  2. Karakter harus dimunculkan pada saat yang tepat. Misal pada bagian akhir anda ingin membuat tokoh merasa menyesal dan bersalah, pada bagian awal anda harus menjelaskan penyebab tokoh utama merasa bahagia atas apa yang dia lakukan.
  3. Ciptakan dua karakter, yakni tokoh baik dan jahat melalui sepak terjangnya. Hal ini berguna untuk memainkan emosi pembaca. tidak selamanya tokoh utama adalah orang yang baik.
  4. Ciptakan alur yang meyakinkan, baik segi tempat, waktu dan kejadian.
  5. Bangun wilayah konflik. Seandainya cerita memiliki latar masa depan. Anda bisa membuat wilayah konflik antara kejadian masa lalu dan penyesalan masa sekarang.
Badan cerita
  1. Kembangkan karakter tokoh melalui tindakan dan dialog.
  2. Beri motivasi pada karakter tokoh dalam setiap tindakan dan perkataannya.
  3. Ciptakan plot yang semakin meningkat. Misalnya, pada bagian awal tokoh utama berkenalan dengan tokoh pendukung, mulai mencitainya ditengah cerita, dan kehilangan orang yang dicintainya di bagian akhir.
  4. Sajikan konflik yang paling besar setelah segalanya telah berkembang. Inilah yang disebut klimaks. Pada bagian ini sebenarnya sudah tersirat pada bagian awal, namun ternyata diluar perkiraan.
Paling penting
Dalam membuat sebuah cerita, tidak ada hal yang kebetulan. Jika anda memasukan seekor lalat ke dalam cerita. Lalat itu harus memiliki hubungan yang jelas dengan cerita. Seperti cerita si buta dari gua hantu, kenapa dia selalu membawa seekor monyet besertanya setiap hari.
Sebagai penulis anda bebas menceritakan apa saja, karena dalam setiap tulisan anda, andalah tuhannya. Tapi harus ada makna yang jelas kenapa anda memilih dan menceritakan itu. Jika anda hanya sesuka hati menulis tanpa ada faktor yang meyakinkan. Tulisan anda akan menjadi biasa-biasa saja atau malah terlihat jelek.
(http://www.pintarmenulis.com/membuat-cerita-yang-menarik.html)
 
KumpulanCerpen Blogger Template by Ipietoon Blogger Template